May 7, 2008 - Starting

Di kantor, Cibitung

Beberapa hari terakhir ini, setelah aku menyelesaikan 3 dari Tetralogy Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata yang inspiring dan amazing itu, aku tidak dapat mengalihkan pikiranku dari salah satu impianku, yaitu menulis ceritaku.

Setiap orang punya cerita, setiap orang ingin ceritanya didengar, setiap orang yang telah menjalani seberapapun penggalan kehidupan yang misterius ini, pasti memiliki sesuatu yang berharga, pengalaman dan perasaan.  Begitupun dengan aku.

Menulis, adalah satu dari beberapa yang menjadi passion-ku.  Kata orang, saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, dan mendapatkan pujian dari orang lain, saat itulah kita sedang melakukan passion kita.  Aku menulis dalam diari masa kecilku dulu, aku pernah menjadi pemenang lomba mengarang se-kodya Bogor saat masih kelas 5 SD, aku menulis di milis-milis pilihanku, aku menulis dalam kepalaku.

Beberapa teman yang aku kenal, sudah ada yang meluncurkan buku-buku karya mereka.  Aku bangga sekaligus ”iri” kepada mereka.  Beberapa penulis terkenal, kunikmati karya-karya mereka dengan penuh kekaguman setiap saat aku membaca.  Membaca, juga merupakan salah satu hal yang menyenangkan aku lakukan.  Seringkali saat aku berjalan-jalan di mall, buku-buku pilihanku mengalahkan parfum idamanku, ataupun sepatu yang sudah harus diganti.  Buku selalu menjadi kecintaanku.

Namun, setiap saat aku berfikir lebih serius untuk menulis ceritaku secara mendetail, bisikan-bisikan itu senantiasa menggelayuti pikiranku.  Cukup pantaskah ceritaku menjadi konsumsi public? Cukup mampukah aku menulis dengan baik dan benar?  Cukup baikkah ingatanku atas semua pengalaman dan perasaanku yang sudah 37 tahun ini aku alami?

Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melepaskan impian, begitu kata-kata bijak yang pernah aku dengar.  Biarlah waktu yang akan menjawab apakah tulisan-tulisanku cukup layak untuk dibaca.

Saat ini, aku ingin memulai.  Aku ingin menulis.  Aku ingin menuliskan perasaan-perasaanku, perasaan bahagiaku, perasaan marahku, perasaan sedihku, perasaan kecewaku, perasaan sepiku, perasaanku riangku, dan semua perasaan yang pernah aku rasakan, sedang aku rasakan dan akan kurasakan.  Aku ingin menuliskan impian-impianku, yang telah tercapai, yang masih kukejar, yang nyaris terlupakan dan bahkan yang masih belum aku impikan kini.  Aku ingin menuliskan orang-orang hebat di sekelilingku, yang menjadi inspirasiku, yang menjadi guruku, yang menjadi teladanku, yang menjadi kebanggaanku.  Aku ingin menuliskan pikiranku, pendapatku terhadap sesuatu, dan pendapat orang lain yang hebat-hebat.  Aku ingin menulis apapun.

Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, semoga Beliau Yang Maha Bijaksana, mengutus malaikat-malaikat Beliau untuk membimbingku, untuk menerangi pikiranku dan hatiku, untuk menguatkan tekadku, agar apapun yang aku tuliskan, baik untukku dan baik bagi yang membacanya.

Aku ingin menulis.

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng