February 9, 2009 - Oom & Tante Fauzie Syamsuddin: Kisah Cantik Kasih Sayang Sejati

Aku mengenal Oom dan Tante Fauzie sejak aku kuliah dan bersahabat dengan Tita, mereka adalah orang tua Tita.  Rumah Tita di Pondok Labu, adalah salah satu “rumah singgah”ku, dimana aku sering menginap untuk belajar bersama, atau sekedar curhat.

Oom dan Tante Fauzie selalu menerima aku dengan ramah, seperti aku adalah keluarga, diajak makan bersama dan kadang menjadi tempat aku curhat juga.  Masakan Tante sangat enak, dan aku tidak pernah lupa bagaimana beliau menyiapkan makan malam untuk seluruh keluarganya, di ruang makan dan kemudian mereka akan makan malam bersama, sambil mengobrol ringan, dan aku beberapa kali berada di antara mereka, tanpa rasa sungkan.

 


Kemudian setelah aku menikah, dan memiliki anak-anak, aku tetap mengunjungi mereka sebisa mungkin, dan mengenalkan suami dan anak-anakku, salah satu “keluarga” yang aku kagumi, menjadi contoh bagaimana “seharusnya” sebuah keluarga dibentuk dan dibina, dan bagaimana suami dan istri saling mengasihi dan menghormati satu sama lain, juga pada anak-anaknya.

Biasanya sebelum Tita menemukan tambatan hatinya baru beberapa bulan yang lalu, kalau aku main ke sana, sang Tante pasti bisikin aku bilang, “Yud, Tita coba disuruh nikah, ato cariin pacar, ato bilangin jangan lama-lama, ato doain supaya segera menikah”, dan pasti aku jawab, “Iya Tante, Yudi bilangin nanti…”.  Dan sang Tante akan tersenyum senang.

Oom Fauzie adalah pribadi yang riang dan ramah, selalu berenergi dan tersenyum, pandangan matanya damai, dan senang mengobrol.  Dalam beberapa kesempatan aku suka bertanya ini itu dan dijawab dengan sangat bijaksana oleh Oom.  Senang sekali mendapatkan banyak nasehat berharga dari beliau, terutama yang berhubungan dengan hubungan suami istri, bagaimana kita harus menerima apa adanya pasangan dan berkomitmen pada keluarga.  Ke-empat anak Oom dan Tante, adalah lulusan UI dan kini semua sudah bekerja pada perusahaan yang baik dan memiliki keluarga yang berbahagia.

Kemarin aku sempatkan menengok Tante, yang memang sejak beberapa lama yang lalu menderita penyakit diabetes dan terjadi beberapa komplikasi.  Sudah agak sulit memang untuk berjalan dan keluar rumah.  Aku genggam tangannya dan aku ajak mengobrol, dan membanggakan sekali melihat Tante berusaha untuk mengobrol balik dan bahkan ikut “ngerumpi” di ruang tengah bersama Tita, Burhan dan Oom.

Aku mendengar dari Tita bagaimana Oom begitu luar biasa telaten mengurus dan merawat Tante, dan kemarinpun aku saksikan sendiri bagaimana tulusnya Oom terus berada di sisi Tante, mengurusi segala sesuatunya, walaupun kadang asam urat Oom juga kambuh.

Tidak kulihat keluhan di mata Oom, penyesalan atau beban berat.  Tetap ringan dan riang seperti pertama kali ku kenal Oom Fauzie 20 th yang lalu.  Tetap ringan menceritakan ini itu tentang Tante atau tentang apapun, bahkan tertawanyapun masih lepas.

“Wow”…..kataku dalam hati.  Aku teringat ada keluargaku yang juga harus merawat pasangan hidupnya yang sudah sakit menahun, namun diberatkan dengan keluhan.  Tapi tidak pada Oom, beliau ikhlas dan mempersembahkan seluruh kasih sayangnya pada Tante, dan aku sangat mengetahui, bahwa hati Oom berbahagia melakukannya, dan demikian juga hati Tante bahagia mendapatkan teman hidup yang setia sampai di saat yang terberat.

Itu cinta sejati……

43 tahun umur pernikahan beliau, bahkan Oom sempat mengatakan, semoga Oom dan Tante diberikan kesempatan untuk merayakan ulang tahun pernikahan emas, itu berarti 7 th lagi.

Luar biasa, semangat hidup dan impian-impian Oom dan Tante tetap menyala, dan rumah itu…..adalah salah satu rumah terhangat yang aku rasakan.

Tante Fauzie, semoga segera membaik dan tetap hebat dan tegar seperti selama ini.  Oom Fauzie, terima kasih telah memberikan inspirasi bagiku dan banyak orang, bagaimana kebahagiaan itu diraih, tak ada ujian seberat apapun yang bisa membuat Oom kehilangan keceriaan, luar biasa…..

Tita, titip Oom dan Tante ya?  Mereka beruntung memiliki eloe dan Burhan, juga Aa & Mbak Sri, Irfan dan Mia, Iman & Dessy

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng