May 14, 2009 - Mencintai Dengan Sederhana

Seorang sahabat datang padaku dan mencurahkan isi hatinya, mengenai kegalauan hatinya, yang sedang dilanda cinta terlarang.

Aku mengenal dia cukup baik, untuk meyakini bahwa keimanannya yang kuat menyelamatkan dia dari hal-hal yang diinginkan……..eh….yang tidak diinginkan.

Dalam pembicaraan yang intens dan dalam, akhirnya kita berdua mengambil kesimpulan bahwa tetap mencintai pasangan hidup yang telah dipilihkan Allah untuk kita, bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan gencarnya “serangan” dari kehidupan kita yang begitu complicated.

Menikah 10 tahun, 20 tahun, tetap menikah dan tetap mencintai, bukanlah suatu hal yang sederhana, membutuhkan kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan untuk memindahkan gunung dan kesabaran yang yang lebih luas daripada lautan.

Akan banyak sekali “tampak” alasan, bahwa sang pasangan, baik istri maupun suami, tampak sudah tidak se-hot dulu, tidak semesra dulu, tidak seromantis dulu, bahkan tidak “secantik” wanita yang berseliweran dalam kehidupan kita atau tidak “seperhatian” pria yang datang dan pergi sehari-harinya.

Sebagai seorang advisor gadungan, yang entah mengapa aku begitu menarik bagi banyak orang untuk menceritakan apapun, aku punya banyak sekali database mengenai perasaan orang-orang, dan benang merahnya adalah saat “sesuatu” terjadi di antara pasangan, selalu ada 2 sisi yang harus diperhatikan.  Sisi sang pria dan sisi sang wanita……

Saat kita bisa melihat dari sisi yang berbeda, maka solusi lebih mudah didapatkan.

Mencintai, seharusnya sederhana.

Tidak perlu uang, tidak perlu rumah yang mewah, kartu kredit yang unlimited, dan hadiah yang banyak.

Tidak perlu meminta dilayani setiap hari, disediakan segala sesuatunya, atau apapun ”yang seharusnya” dilakukan pasangan kita, menurut kita.

Tidak perlu mendengar apa kata tetangga, mertua ataupun “karena anak-anak”.

Mencintai, seharusnya sederhana.

I love him/her……titik.

Kemudian berikan hati kita, benyak bersyukur, lihatlah dia sebagai seseorang yang setia menemani kita dalam kehidupan ini, gandeng tangannya, dan katakan, “Yuk….kita saling mencintai dengan sederhana, dan kita hadapi kehidupan yang tidak sederhana ini bersama-sama”.

Dari lantai 12 gedung Tamara.

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng