January 3, 2009 - Banyak Berkah Dalam Khitanan Almas

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana kami sekeluarga biasanya membuat sedikitnya acara sederhana berkumpul di rumah di malam Tahun Baru, malam Tahun Baru 2009 ini kami sekeluarga dan keluarga besar terdekat sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara syukuran khitanan Almas yang diselenggarakan tanggal 3 Januari 2009, hari Sabtu.



Bertepatan dengan liburan semester ganjil anak-anak, dan liburan akhir tahun, aku memiliki 11 hari liburan dengan cuti beberapa hari di antaranya, dan telah kami rencanakan untuk khitanan Almas dan acara syukurannya di rumah.


Almas yang berumur 7 tahun, kelas 2 SD, walaupun masih agak ragu, tetapi sempat meminta untuk dikhitan beberapa waktu yang lalu saat – maaf – dia kencing terasa agak sakit (anyang-anyangan karena kurang minum), kemudian aku bersihkan – maaf lagi – penisnya menggunakan cotton bud dengan ditarik – maaf lagi – kulupnya, dan aku katakan, “Dek, kalau sudah disunat nanti, tidak perlu dibersihkan seperti ini lagi”.  Maka spontan dia katakan, “Iya deh Bu, aku mau disunat…”

Kebetulan dia meminta, ada liburan semester/akhir tahun dan kita belum merencanakan apa-apa, maka aku dan suami kemudian memutuskan untuk mengkhitan Almas dan sekalian membuat acara syukurannya dalam liburan tersebut.  Dengan perencanaan yang sangat singkat (sekitar 2 minggu), dan ”modal” dari bonus tahunan yang baru akan diterima saat mulai liburan, undangan kita cetak segera dan mulailah persiapan segala sesuatunya.

Tanggal 25 Desember 2008, jam 10 pagi, Almas disunat di RS Dr. Suyoto Veteran Bintaro, oleh teman SMA aku, Dr. Ima Nastiti, Sp.U, dengan menggunakan smart klep (alat seperti tabung yang dijepitkan di – maaf – penis, yang kemudian dilepaskan setelah 5 hari, agar luka sayatan tidak berdarah dan masa penyembuhan lebih cepat karena bila – maaf – kencing, tidak membasahi luka).

Dengan melewati proses yang cukup ”mengerikan” bagi anak usia 7 tahun, karena sakitnya saat disuntik bius lokal, dan proses tindakan yang seharusnya dilakukan dalam khitanan, aku dan suami yang menemani cukup merasa ”nyaris menyesal” namun sekaligus bangga karena Almas bisa melewatinya.  Agak sedikit mengalami ”trauma”, saat melepaskan smart klep 5 hari berikutnya, Almas takut mengalami sakit yang sama, sehingga cukup lama waktu yang dibutuhkan untuk merayunya agar mau ditangani dokter, namun Alhamdulillah......hasilnya baik, tidak ada infeksi dan penyembuhan lukanya sangat cepat.

Syukuran khitanan Almas diadakan Sabtu tanggal 3 January 2009, di rumah, dengan mengundang keluarga, tetangga dan sahabat dekat.  Alhamdulillah, acaranya berjalan baik dan lancar.  Tidak hujan, padahal sehari sebelumnya hujan, dan segala sesuatunya begitu dimudahkan.

Acara yang diniatkan dilakukan secara sederhana, dengan budget terbatas, memasak sendiri - tidak menggunakan catering (pastinya bukan aku yang masak.....tetapi Ibu Mertua & the gank...:)), mulai dari me-list masakan, membuat daftar belanja, belanja ke pasar tradisional 3 hari berturut turut, mengupas, memotong, memasak, sampai menghidangkan, semua dilakukan secara keroyokan oleh keluarga. 
 
Aku yang ”jarang” ke dapur, apalagi ke pasar, jadi merasakan terparut, kena minyak, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan masak-memasak, dan semua aku lakukan dengan semangat dan senang hati, padahal menyita waktu dan tenaga yang luar biasa.  Alhamdulillah, banyak yang memuji masakan Ibunda, karena memang beliau pandai memasak, kue-kue dan es buahpun pun kita bikin sendiri dan hanya 2 jenis yang kita pesan dari tetangga.

Hiburan juga kita mintakan dari anak anak band di komplek, dan dengan menggunakan sound system dan alat band yang sebagian dipinjamkan oleh teman SMA juga, Haras, acara hiburan bisa terselenggara dengan hangat dan kekeluargaan, siapa saja bisa menyumbangkan suara, dan cukup meriah dengan banyaknya teman dan keluarga yang mau menyanyi. 
 
 
Tentu faktor terbesar yang memungkinkan hiburan murah meriah menarik dan asyik, dari segala jenis musik tampil, dari pop, dangdut, seni sunda (Bapak Mertua dan Mamang main kecapi dan suling, Yoga menyanyi lagu daerah Sunda), oldies, rock, dan segala jenis musik, adalah karena suamiku Yoga, yang memang profesinya sebagai musisi, dan banyak sekali keluarga yang memiliki darah seniman, juga punya banyak relasi dalam bidang musik. Bahkan ada 3 orang artis hadir sebagai tamu undangan.....(Indra Radja, Widi AB3, Dwi Sasono), yang memang sepupu dekatnya Yoga.

Segala sesuatu yang "bisa dipinjam" dari temen-temen di komplek, kita pinjam, adik iparku, yang memang paling dekat dengan kami, Nia dan Amung, menjadi ”ketua EO”, mengurus segala sesuatunya dengan sangat baik, dari urusan belanja, hingga dekorasi panggung penganten.  Undangan yang semula kita cetak hanya 150, hanya keluarga dan sahabat dekat, ternyata harus cetak tambah 100, sehingga menjadi "hajatan", ternyata "keluarga dan sahabat terdekat" kita "tidak bisa sedikit"........Alhamdulillah........perkiraan yang hadir sekitar 300-400 orang.



Ucapan terima kasih buat semua pihak yang tulus membantu, terutama dari pihak keluarga, dan warga di komplek, mulai dari tukang sapu, satpam, tetangga, pembantunya tetangga, para sahabat, sampai Insya Allah semua tamu dapat terlayani dengan baik, makan kenyang, menikmati hiburan dan bersilaturahmi. Yang tadinya diniatkan dimulai jam 11 sampai sekitar jam 4 sore, ternyata sudah mulai ramai dari malam sebelumnya, acara berakhir jam 12 malam....Alhamdulillah.

Juga ucapan terima kasih kepada Dr. Ima Sp.U dari RS Veteran Bintaro, yang berkenan mengkhitan Almas, hingga Almas dalam 3 hari telah bisa menggunakan celana dan berlari-lari sehat.  Rasanya acara kemarin tidak mungkin terlaksana dengan baik, tanpa bantuan semua pihak, terima kasih.

Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para sahabat dan keluarga, yang telah berkenan bermacet macet "ke luar kota" demi memenuhi undangan kami, dan tentunya memberikan doa bagi Ananda Almas telah dengan berani mengambil 1 langkah menjadi muslim "dewasa", agar menjadi anak yang baik sesuai harapan orang tua dan agama. 

 
Semoga kami sekeluarga tidak melihat acara syukuran kemarin sebagai ajang "berfoya-foya", namun sebagai jalan untuk terus bersyukur bahwa mungkin apa yang kita lakukan selama ini, selama 14 tahun membina keluarga, 12 th membesarkan anak-anak, selama 38 th aku hidup, dan 42 th suamiku hidup, ada sedikitnya yang baik dan benar yang kita lakukan, sehingga saat kita menyelenggarakan syukuran, sepertinya semuanya dimudahkan......Alhamdulillah…..

 
Keluarga yang sudah tahunan tidak bertemupun berkenan hadir, teman teman kantor, teman teman SMA dan kuliah, tetangga, relasi, teman teman milis, tetangga kami di rumah terdahulu, di luar dugaan kami, yang hadir cukup banyak, dan kami sangat menghargai.

Semoga ke depannya, di awal tahun yang baik ini, kami terus diberikan kekuatan untuk bisa menjadi orang tua yang baik dan pantas bagi Almas (dan Aisyah), bisa mengantarkan mereka menuju dunia mereka sendiri, dan kami bisa terus bergandengan tangan, menua bersama, melakukan lebih banyak bagi orang lain, dan menghadap Beliau dalam damai........Amin.......

Kami yang berbahagia,
Yudi & Yoga

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng