January 30, 2009 - Hey Boss! You Can't Take Away My Smile

 Boss....is a boss.

Right or wrong, he is da Boss...

Good or bad, he is da Boss...

Kind, nice or mean, he is da Boss...

Boss is a Boss....

Buat kita, termasuk aku, yang memilih punya boss, artinya sudah harus siap dengan segala konsekuensinya.  Termasuk dipromosi, dibanggakan, dipuji, diberikan fasilitas yang baik, diluaskan kesempatan untuk explore kemampuan kita..... Termasuk juga dimarahi, bahkan kadang saat kesalahan itu bukan murni kesalahan kita, mungkin sebagiannya adalah tanggung jawab si boss, disuruh-suruh, diturunkan jabatannya, dipotong gajinya, bahkan dikeluarkan.....dengan hormat atau tidak hormat.

Itu konsekuensi....bisa baik, bisa buruk.  Konsekuensi berarti apa yang mengikuti pilihan kita, kita tidak bisa memilih sesuatu tanpa mau juga mengambil konsekuensinya.  Mungkin kadang, saat kita memilih sesuatu, kita tidak memikirkan konsekuensinya sampai jauh, atau hanya mempertimbangkan yang enak-enak saja, nah...pada saat kita menerima bagian dari konsekuensi yang kurang enak, bisa stress dan tidak menerima.

Eh...tapi....kadang perlu lho kita hanya memikirkan konsekuensi yang baik-baik (dahulu), supaya kita kuat dan berani untuk memilih, karena kadangkala terlalu mempertimbankan konsekuensi yang buruk-buruk dulu, membuat kita menjadi pesimis, dan tidak mau/berani melangkah maju.

Jadi ceritanya nih......2 hari lalu aku sempet merasa down.  Pada saat kita sudah merasa melakukan yang terbaik, tetapi kadang terbatas dalam mengkomunikasikannya dan sering memilih untuk tidak berdebat, padahal sebetulnya kita punya argumentasi kuat, mungkin karena masalah bahasa atau karakter, atau yang lainnya, dan.....ternyata itu menjadi bumerang buat kita menjadi dipersalahkan di kemudian hari, terutama saat "konsekuensi" sudah diputuskan.....it feels hurt....

Aku rasanya sih sudah memiliki elastisitas cukup baik dengan masalah, walaupun dasarkan aku adalah orang yang emosional, mudah merasakan emosi (marah, senang, sedih, dsb), tetapi dari banyak yang telah aku pelajari selama ini, bahwa karakter tetap tidak berubah, tetap menjadi orang yang emosional.......tetapi.....aku sudah bisa cukup mengelola emosi-emosi yang timbul hanya sebatas perasaan, mungkin lepas sampai ke air muka, tetapi sudah bisa menahan perilaku untuk tidak secara spontan melakukan yang ingin dilakukan saat itu.

Pun......tetap it feels hurt..... sempat cukup merasa bete, bete, ah...selama 2 hari, tetapi tetap bisa melakukan aktivitas dengan baik, walau kadang "biterhamen" (bibir tersenyum hati menangis)........cieh.....kayak lagi patah hati aja!

Pagi ini aku bangun, setelah sholat subuh, aku mengatakan pada diriku sendiri, "Hey Boss!! You can't take away my smile, my happiness, my greatful of me... it's mine! You can do anything you want to do to me, even it's painfull, but I can still smile, laugh and be my self"

Aku kenakan pakaian yang funky, kebetulan juga nanti malam mau ada acara hang out sama temen-temen SMA, pakai sepatu lars tinggi, mendongakkan kepala dan siap menghadapi hidup.....(berlebihan banget gak sih? maksudku.....aku mesti bisa kerja dengan happy....karena 2 hari kemarin, ke kantor itu rasanya muallesss banget, apalagi kalo ingat slip gaji....hehe....)

So, aku mengerti pasti ada hikmah dari setiap kejadian, mestinya Allah ingin mengirimkan sinyal-sinyal atas apapun yang aku alami, mungkin sih sinyal-sinyalnya sudah dari tahun kemarin.......tetapi apa akunya aja yang ndablek, ato memang aku model yang gak kepengen menyerah sampe bener-bener kejedod keras atau kebanting....hik hik hik....

Kan katanya, when we have done our best, and something still goes wrong, means Allah wants us to go to the other way.

Di kantor, yang aku layani dengan sepenuh hati selama 6 tahun ini.

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng