Posts

Showing posts from 2017

Happy Birthday Tita

Image
Tita Luftiana Fauzie One of my dearest best friend. Bukan cuma "BFF" - Best Friend Forever yang di tag di foto foto unyu-unyu, padahal ketemunya jarang-jarang, cuma ngobrolin ngalor ngidul tapi gak dalem dan jepret jepret foto, lalu di tag "BFF" :-) Buat gue, sahabat sejati bukan cuma begitu, cuma tau yang seneng-seneng aja, cuma tau kita hep-hepi aja, ya walaupun menunjukkan ke-hepi-an tentunya penting, daripada selalu mengeluh (apalagi di sosmed) betapa menderitanya hidup kita, lebih baik selalu tampak hepi tentunya. Gue gak inget siapa yang pernah bilang, tapi buat gue, ini ada quotes yang selalu gue inget, "Bagikan bahagiamu, dan telan sendiri deritamu". Tentunya hidup kita tidak selalu semulus jalan tol, eh jalan tol aja sekarang banyak macetnya dan lobangnya, pasti ada saat down atau sedih, atau susah, atau bete. Nah di saat-saat itulah, kita harus pandai pandai memilih teman curhat. Curhat ke semua orang tentang kesusahan kita, apalagi post

Bekal Untuk Calon Pengantin #7: H.a.d.i.r

Terinspirasi dari tulisan di blog Aisyah, anak perempuanku yang dalam 15 bulan ke depan rencananya akan melangsungkan pernikahan, kekhawatirannya akan peran sang calon suami yang akan menjadi ayah bagi anaknya, dimana anakku merasakan ada yang "hilang" dimana sosok ayah baginya "tidak hadir" dalam perjalanan hidupnya terutama saat kecil. Juga, beberapa pengamatan akan sosok ayah yang lebih banyak "dirasakan mengecewakan" bagi anak-anaknya. http://jasmineandherlife.blogspot.sg/2017/12/ Orang tua, bagi anak anak, ada masa masa menjadi "segalanya" saat usia di bawah 10th-an, atau menjadi "segalanya salah", di antara 10-20th-an. Namun yang terpenting adalah, apakah sosok ibu dan sosok ayah, "hadir" dan "dirasakan perhatian dan kasih sayangnya" oleh anak-anak, dalam perjalanan hidup mereka, sejak sudah bisa mengingat (sekitar usia 3-4th) hingga remaja dan dewasa. Keputusan menjadi orang tua, adalah keputusan besar

Bekal Untuk Calon Pengantin #6: L.D.R - Long Distance Relationship

Beberapa waktu yang lalu aku menuliskan serial tentang Bekal Untuk Calon Pengantin: #1: Runaway Bride - Cocok atay Dicocok-cocok-an #2: Berani Putus #3: Pacaran Setia? Atau Menikah Setia? #4: Ngobrol Yuk! #5: Pacaran/Nikah sama Sahabat? Terakhir bulan Januari lalu, silakan di buka-buka tulisan-tulisan-ku sebelumnya bila memang belum membacanya, mungkin ada manfaatnya bagi kalian yang ingin/akan menikah, ataupun yang sudah menikah namun tetap ingin belajar. Edisi kali ini, mengenai LDR (Long Distance Relationship) atau hubungan jarak jauh memang memiliki tantangan tersendiri. Apalagi di jaman sekarang yang bahkan pernikahanpun, bisa LDR (contohnya diriku sendiri :-)) Setiap dari pribadi, baik wanita ataupun pria yang memiliki kegiatan/aktivitas, dengan berbagai alasan, akan memilih untuk tinggal tidak begitu jauh dari tempat aktivitasnya, bisa kuliah/belajar, ataupun bekerja, mungkin juga usaha. Dan apabila sepasang calon suami/istri yang masih aktif dalam aktivitasnya, mengh

Impian Sederhana-ku

Image
Yuk, hari ini aku jadi aku, cerita tentang aku, aku aja, boleh kan? Aku, katanya temen-temen kantor, udah bos, kemaren-kemaren leadership meeting yang cuma 30 sekian orang dari 2500an karyawan pabrik susu tempat aku bekerja, aku ikut, mayan lah ya.... walopun banyak temen temen yang udah jauh lebih hebat dari aku, ada yang jadi direktur bank terkenal, ada yang jadi masuk koran sebagai ekonom, jadi ahli nuklir, ato ada yang masuk di pemerintahan udah nyaris jadi mentri, hebat hebat! Gapapa, masing-masing dari kita punya jalan masing-masing, punya rejeki masing-masing. Mungkin memang begitulah manusia, yang berat badannya 60kg aja mengeluh terlalu gemuk, dan aku yang beratnya 85kg...eh 86kg deng tadi pagi, cuma mengelus dada, mencoba legowo. Dari senin sampe jumat, kalo malam, aku tinggal sendirian di ruangan sebesar 3x5m, ditemani TV kecil yang jarang ditonton kecuali berita kadang-kadang, dan tangisan anak penjaga kost. Kalau siang, aku bekerja dengan happy, bertemu para otorit

Strong Hearted (Kuat Hati)

Image
Menurut definisi dari internet: "your strong hearted when you don't give up, you fight for what you believe is right, your not intimidated, and you let nothing get in your way", yang artinya adalah kamu memiliki hati yang kuat apabila tidak (mudah) menyerah, memperjuangkan apa yang diyakini benar, tidak ter-intimidasi oleh apapun, dan tidak membiarkan apapun menghalangi jalan (menuju suatu tujuan). Kuat hati ini bisa diaplikasikan untuk berbagai sisi dalam kehidupan kita, dari urusan keluarga, urusan pekerjaan, urusan hubungan suami istri, hubungan anak dan orang tua, urusan rumah tangga, urusan hubungan atasan dan bawahan, urusan pertemanan, dan sebagainya. Namun, dalam tulisan ini aku mau sederhanakan untuk urusan hubungan sepasang manusia, mungkin sedikit melebar antara hubungan keluarga dekat, dengan orang tua atau pun anak. Sebagai psikolog gadungan, tempat banyak orang curhat kepadaku, aku belajar bahwa banyak hubungan yang tidak sehat/tidak baik yang terjad

Happy Birthday Dearest Hubby

Image
Pertama kali bertemu dengannya adalah tanggal 3 April 1993, masih segar dalam ingatanku saat kita bertemu di Bubur Sukabumi di Jalan Pemuda, yang sekarang bahkan restorannya sudah menjadi toko olah raga kalau tidak salah. Jadi ceritanya, sahabatku Yuyun yang sudah pacaran dengan Deddy, akan mengenalkan aku dengan dia, sepupunya Deddy. Mau double date lah.....triple date sebetulnya, namun "pasangan" yang satunya gak bisa dipasangkan, karena mereka membawa teman laki-laki dan aku membawa adikku yang juga laki-laki....haha.... (bawa adik cowok biar bisa nemenin bawa mobil dan bisa pulang pagi). Singkat cerita, dari Bubur Sukabumi, kita lanjut hang-out ke suatu tempat di Jakarta Timur yang sekarang Mall nya sudah terbakar, dan lanjut ke Ancol.  Ganteng, tinggi, cool, kharismatik, dan agak-agak naughty begitulah kesanku pertama. Setelah nge- date pertama, rule -nya, gak boleh kita (cewek) yang nelpon pertama, tugas kita hanya menunggu. Mungkin aku agak old fashion , tapi un

Lamaran

Image
Kemarin, 2 April 2017, menjadi salah satu peristiwa penting dalam keluarga kita, seorang jejaka datang ke rumah, menemui aku dan Yoga, dan mengatakan maksudnya untuk datang melamar anak gadis kami, Aisyah, akan hadir dengan orang tuanya sekitar 2 minggu ke depan. Suasananya santai, karena memang kami sudah mengenal "anak" ini sejak 3 tahun yang lalu, sejak dia mulai dekat dan berpacaran dengan Aisyah, sejak Aisyah masih kelas 2 SMA. Umurnya 24th, sudah bekerja, dan masih menjalani kuliah dalam kesibukannya bekerja. Aku sudah menceritakan tentang dia dari 2 tahun lalu, "Inikah Calon Suami Anakku" tanggal 7 Oktober 2015, dan beberapa tulisan lainnya dalam blog aku, dan masih dengan orang yang sama, dia kemarin menyampaikan niatnya untuk melamar Aisyah. Setiap orang tua pasti mengharapkan anak gadisnya, anak gadis satu satunya akan dipersunting dengan jejaka terbaik, yang baik hati, kaya raya, setia, sayang anak istri, sayang orang tua dan mertua, tampan, sholeh,

Jangan bersedih untukku

Angin bertiup menyapa malam Tak ada suara, hanya keheningan membelai Tak ada emosi, semuanya luruh dalam rutinitas Aku tau aku mau kemana dan mau apa Mengantarkan cinta cintaku menemukan cinta mereka Dan semoga aku menemukan cintaku dalam perjalanannya Jangan bersedih untukku Aku hanya menikmati malam ini untukku

Bekal Untuk Calon Pengantin #5: Pacaran/Nikah sama Sahabat?

Pacaran/nikah sama sahabat? Ada beberapa pendapat mengenai kalimat di atas, ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Sahabat/persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja-sama dan saling mendukung antara dua (atau lebih) entitas sosial, atau hubungan antar pribadi.  Suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, atau afeksi, kesetiaan, melakukan dan menikmati kegiatan yang disukai bersama, saling menolong dalam kesulitan, tukar-menukar nasihat, nyaman dan menikmati saat kebersamaan, memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif, kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain, simpati dan empati, kejujuran, saling pengertian dan memiliki komitmen bersama. Beruntunglah kalian yang memiliki banyak sahabat. Banyak orang cenderung menghindari berpacaran/menikah dengan sahabat mereka, mengapa? Karena katanya aneh rasanya, biasa terbuka apa adanya dengan sahabat, sudah mengetahui dan menerima baik buruknya, tidak ada lagi yang di

Bekal Untuk Calon Pengantin #4: Ngobrol Yuk!

Ini salah satu bahasan favorit-ku, "Ngobrol Yuk!", bahasa formalnya, berkomunikasi.  Di setiap masalah yang terjadi dalam semua hubungan, baik pasangan suami istri, calon pasangan, sama pacar, dengan guru, sama teman, orang tua dan anak, dengan keluarga, dengan tetangga, dalam organisasi, di kantor, di pasar, dalam masyarakat, antara pemerintah dengan rakyat, bahkan dengan Sang Maha Pencipta, porsi terbesarnya adalah karena masalah komunikasi....... ulangi: ko.mu.ni.ka.si. Komunikasi yang baik akan sudah bisa menyelesaikan, mungkin lebih dari 80% masalah, dan selebihnya adalah hal-hal lainnya.  Bahkan Ilmu Komunikasi menjadi salah satu jurusan dalam perkuliahan, yang gelarnya harus disandang dengan menyelesaikan 144-148 SKS, itu perlu 3-4 tahun kuliah untuk menyelesaikannya.  Bayangkan betapa pentingnya komunikasi itu.  Dan kalian yang rencananya akan menikah, coba di cek dulu, apakah kalian sudah belajar berkomunikasi yang baik dengan orang tua? dengan teman? dengan adik

Bekal Untuk Calon Pengantin #3: Pacaran Setia? atau Menikah Setia?

Ini adalah tulisan ke-3 dari serial Bekal Untuk Calon Pengantin, mengenai Pacaran Setia? atau Menikah Setia? Hm....hayoo....mau pilih mana? Banyak sekali kalian dengar dari mana mana, kalimat, "Ngapain pacaran aja mesti setia? Ntar aja setia-nya kalau sudah menikah! Pacaran itu waktunya untuk memilih-milih, jadi ga usah setia-setia amat! Rugi-lah masih muda...." Bahkan, Oom Y yang di rumah saja mengatakan hal itu kepada anak-anak, yang mana beda prinsip sama aku, Ibundanya anak-anak :-) Apa sih setia itu? Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahassa Indonesia), setia artinya: Berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan sebagainya); patuh; taat Tetap dan teguh hati (dalam persahabatan, hubungan, dan sebagainya) Kalau menurut aku, dalam suatu hubungan antara 2 manusia, baik pacaran ataupun suami istri, setia artinya tidak melakukan hal-hal yang akan menyakiti pasangannya (dengan standar normal, tidak berlaku untuk pasangan yang luar biasa cemburuan), tidak menj

Bekal Untuk Calon Pengantin #2: Berani Putus

Baru sehari posting serial Bekal Untuk Calon Pengantin #1, Alhamdulillah sudah dibaca hampir 200 orang, jadi semangat nih untuk nulis serial berikutnya, Berani Putus. Eh, gimana sih Ibu/tante Yudi nih, lagi bikin serial nasehat buat calon pengantin kok malah bahas soal putus? Yuk...kita simak. Berani Putus adalah salah satu keberanian yang banyak pasangan "takut" untuk lakukan karena alasan-alasan yang dianggap kuat.  Alasan "kuat" itu maksudnya seperti contohnya, masih sayang, udah kenal orang tua, temen-temen udah pada tau, apalagi udah persiapan pernikahan, sehingga lebih banyak pressure . Begini, saat kalian memulai suatu hubungan, komitmen, sesederhana apapun, nembak dan diterima istilah anak muda sekarang, baiknya niatnya kudu baik.  Yaitu dimaksudkan untuk kebaikan. Kebaikan bagi kedua calon pasangan.  Maksudnya gimana? Ya artinya, saat kalian mau menjalin hubungan dengan seseorang, hubungan itu mesti membuat kalian menjadi pribadi yang lebih baik, lebi

Bekal Untuk Calon Pengantin #1: Runaway Bride - Cocok atau Dicocok-cocok-an

Anak gadis-ku, yang sebentar lagi menginjak usia 20th, sudah merencanakan mengakhiri masa lajangnya, alias menikah sebelum menginjak usia 22th, artinya tinggal 2 tahun lagi, karena memang sudah merasa menemukan "the one", seseorang yang sudah diyakini akan bisa menemaninya sampai akhir hayatnya, mengarungi lautan kehidupan dalam bahtera rumah tangga bersamanya, selamanya, Insya Allah. Saya dan suami, sudah menjalani hampir 22th usia pernikahan, sudah sedikit lebih berpengalaman tentunya.  Nah, saya akan menuliskan suatu serial, entah sampai seri ke berapa, sebagai bekal bagi anandaku dan calon suaminya yang akan memasuki hutan belantara yang disebut pernikahan, dengan sharing pengalaman pribadi, dari pengalaman orang lain, ataupun dari referensi-referensi lain. Serial ini berjudul "Bekal Untuk Calon Pengantin". Dan seri #1 ini adalah Runaway Bride - Cocok atau Dicocok-cocok-an Karena aku pecinta film, untuk serial pertama ini, aku mau mengambil cerita