Impian Sederhana-ku

Yuk, hari ini aku jadi aku, cerita tentang aku, aku aja, boleh kan?

Aku, katanya temen-temen kantor, udah bos, kemaren-kemaren leadership meeting yang cuma 30 sekian orang dari 2500an karyawan pabrik susu tempat aku bekerja, aku ikut, mayan lah ya.... walopun banyak temen temen yang udah jauh lebih hebat dari aku, ada yang jadi direktur bank terkenal, ada yang jadi masuk koran sebagai ekonom, jadi ahli nuklir, ato ada yang masuk di pemerintahan udah nyaris jadi mentri, hebat hebat!

Gapapa, masing-masing dari kita punya jalan masing-masing, punya rejeki masing-masing.

Mungkin memang begitulah manusia, yang berat badannya 60kg aja mengeluh terlalu gemuk, dan aku yang beratnya 85kg...eh 86kg deng tadi pagi, cuma mengelus dada, mencoba legowo.

Dari senin sampe jumat, kalo malam, aku tinggal sendirian di ruangan sebesar 3x5m, ditemani TV kecil yang jarang ditonton kecuali berita kadang-kadang, dan tangisan anak penjaga kost. Kalau siang, aku bekerja dengan happy, bertemu para otoritas pajak, yang akhir akhir ini senang sekali bersilaturahmi denganku di kantorku atau kantor mereka, terutama di akhir tahun seperti ini, dimana penerimaan negara atas pajak masih harus dikejar.

Ber-kantor di Pasar Rebo, di lantai 2, dengan hampir 100 orang team finance, yang sudah seperti keluarga ke-dua, dengan Bos Londo yang guanteng dan baik hati.

Sabtu-Minggu adalah hari yang selalu kunanti-nantikan, dimana aku bisa bertemu suami dan anak-anak, kadang di rumah kami di Jonggol atau di Bandung, dimana anak-anak tinggal untuk melanjutkan pendidikan.

Rumah adalah dimana aku bisa merasa nyaman dan damai, dimanapun aku berada, di antara keluargaku tercinta, adalah rumah bagiku.

Sekali-sekali bersilaturahmi dengan keluarga besar suami, di Sukabumi, atau ke Samarinda, dan keluarga besarku di Banjarbaru, Marabahan atau Jakarta. Sudah "agak" putus hubungan dengan keluarga di Jepang, sejak Mama tutup usia di tahun 2009 lalu.

Hari ini aku genap 47 tahun, menjalani kehidupan yang tampak "biasa", namun membahagiakan, karena begitu banyak nikmat yang diberikan-Nya, rejeki berlimpah atas anak-anak yang luar biasa, suami yang baik dan penyayang, pekerjaan yang baik, rumah yang nyaman, teman-teman yang baik dan masih diberikan kesehatan, walaupun sudah mulai soak di sana-sini :-).

Insya allah, bila semua sesuai rencana, aku akan mantuan di awal 2019, dan kemudian, bila Allah mengijinkan, aku masih diberikan kesempatan menjadi nenek. Aisyah menginginkan aku dipanggil Granny dan Yoga menginginkan dipanggil Abah. Jadi cucu-cucu kami kelak akan memanggil kami Granny dan Abah......mencerminkan kami berdua yang memang senantiasa harmonis dalam perbedaan.

Pepatah mengatakan bahwa berapapun usia kita, muda adalah saat kita masih memiliki banyak impian dan cita-cita, dan tua adalah saat kita kehilangan impian dan cita-cita.

Let me tell you my dreams:

  • cruise, aku ga pernah liburan naik cruise ship, pingin sekali, belum ada kesempatan, mungkin nanti
  • naik haji berdua suami, masih belum mulai menabung, insya allah setelah Aisyah menikah, aku bisa mulai menabung untuk berangkat, semoga masih diberikan umur untuk menjalaninya
  • pensiun di usia 55th, membuka kantor konsultan pajak kecil di Jonggol, atau membuka cabang dari Al-Amin, membantu para pengusaha kecil lebih sadar pajak
  • menulis buku
  • menjadi Granny yang seru, yang selalu dikangenin cucu-cucu
  • melihat Aisyah dan Almas menjadi manusia-manusia hebat, memiliki impian besar dalam hidup mereka, menjalaninya dengan bahagia, memiliki pasangan yang membuat mereka bahagia, dan memiliki keluarga yang hangat
  • bila ada kesempatan menjadi Tax Director, bilapun tidak....tetap menjadi Tax Director dalam mendelivery pekerjaan apapun jabatannya, dimanapun aku bekerja
  • mencari cara untuk agak mengurangi berat badan..... sudah berbagai cara dicoba, mungkin kurang kuat motivasinya, mungkin kurang konsisten menjalaninya, tetapi mesti terus semangat untuk terus mencoba, kasihan OA-ku
  • memiliki kesempatan untuk memberikan ilmuku buat lebih banyak orang, mungkin menjadi pengajar pajak atau yang lainnya 
  • lebih sabar, lebih tulus, lebih ikhlas, lebih berbahagia, lebih berguna bagi banyak orang, lebih bersyukur
Masih banyak sebetulnya impian jangka pendek, tetapi cukuplah sementara ini. Semoga aku bisa menjalaninya semua dengan sabar dan bertemu dengan-Nya dengan kebahagiaan kelak.









Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng