Happy Birthday Dearest Hubby

Pertama kali bertemu dengannya adalah tanggal 3 April 1993, masih segar dalam ingatanku saat kita bertemu di Bubur Sukabumi di Jalan Pemuda, yang sekarang bahkan restorannya sudah menjadi toko olah raga kalau tidak salah.

Jadi ceritanya, sahabatku Yuyun yang sudah pacaran dengan Deddy, akan mengenalkan aku dengan dia, sepupunya Deddy. Mau double date lah.....triple date sebetulnya, namun "pasangan" yang satunya gak bisa dipasangkan, karena mereka membawa teman laki-laki dan aku membawa adikku yang juga laki-laki....haha.... (bawa adik cowok biar bisa nemenin bawa mobil dan bisa pulang pagi).

Singkat cerita, dari Bubur Sukabumi, kita lanjut hang-out ke suatu tempat di Jakarta Timur yang sekarang Mall nya sudah terbakar, dan lanjut ke Ancol.  Ganteng, tinggi, cool, kharismatik, dan agak-agak naughty begitulah kesanku pertama. Setelah nge-date pertama, rule-nya, gak boleh kita (cewek) yang nelpon pertama, tugas kita hanya menunggu. Mungkin aku agak old fashion, tapi untungnya aku menunggu, dan sejak itu, di jaman belum banyak hp, sang cowok jadi rajin keliling mencari telpon umum di seputaran Jl. Pemuda untuk menelponku ke rumah.

Itu 24 tahun yang lalu.

24 tahun kemudian, hari ini, kami sudah menikah 22 tahun, dan sudah 51 tahun umurnya cowok itu hari ini, ya Yoga nama suamiku. Darinya, kami membesarkan 2 anak hebat (namanya orang tua, anaknya ya hebat lah....hehe), Aisyah dan Almas. Aisyah sudah di semester 4 FH Unpad, dan sudah dilamar, dan Almas di kelas X-MIA SMA 20 Bandung.

Hari ini, ulang tahun suamiku, tidak ada kue ulang tahun, tidak ada suprise tiup lilin, karena kami memang hidup terpisah pada hari kerja, terpisah pisah antara anak-anak di Bandung, aku di Jakarta dan suami di Bogor.  Kemarin baru saja kita semua kumpul di Jonggol, jadi peluk-pelukannya di advance.

Suamiku, Yogaswara....... 24 tahun bukan waktu yang sebentar, tapi rasanya juga tidak selama itu, sudah begitu banyak hal yang terjadi dalam pernikahan kita, sejak ulang tahunmu ke 27th hingga kini.  Mau diceritakan semua sepertinya tidak akan cukup satu buku novel. Dari yang terbaik sampai yang terburuk sudah kita lalui. Hari ini pada kenyataannya kita masih bersama, mungkin memang begitulah seharusnya.

Selamat ulang tahun duhai suamiku tersayang.

Selamat menikmati umur yang baru, yang artinya makin dekat kepada batas usia yang entah kapan. Sudah tampak garis garis di ujung matamu, demikian juga denganku.  Kita sudah menua, ay....walaupun rasanya masih saja muda.

Anak kita sudah akan dilamar orang, kita akan mantuan dalam 1-2 tahun dan kita sudah akan menjadi nenek dan kakek beberapa tahun mendatang.

Semoga apapun yang telah kita lalui, ada kebaikan di dalamnya, ada berkah-Nya di dalamnya, dan tentunya harapan dan impian terbesar kita adalah, menua bersama, tidak menjadi beban bagi anak-anak, menyaksikan anak-anak terbang menggapai impian mereka masing-masing, dengan pasangan baik pilihan mereka masing-masing.

Menikmati sejuk dan tenangnya Citra Indah City, jauh dari hiruk pikuk Jakarta, sambil sekali sekali menerima pekerjaan lepasan menjadi konsultan pajak atau bermain musik (what a couple ya kita?!), menunggu kehadiran cucu-cucu, atau mengajak mereka jalan-jalan.

Semoga ada salah satu dari cucu-cucu kelak yang memiliki bakat seni bermusik atau bernyanyi, meloncati anak-anak kita yang Alhamdulillah tidak ada yang berbakat seni musik/suara, supaya kamu punya bibit yang bisa diasah.....punya teman "nge-jam" di studio kamu.

Selamat ulang tahun, semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang, berkah dan lindungannya buat kamu dan kita semua.

Amin


Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng