Lamaran

Kemarin, 2 April 2017, menjadi salah satu peristiwa penting dalam keluarga kita, seorang jejaka datang ke rumah, menemui aku dan Yoga, dan mengatakan maksudnya untuk datang melamar anak gadis kami, Aisyah, akan hadir dengan orang tuanya sekitar 2 minggu ke depan.

Suasananya santai, karena memang kami sudah mengenal "anak" ini sejak 3 tahun yang lalu, sejak dia mulai dekat dan berpacaran dengan Aisyah, sejak Aisyah masih kelas 2 SMA. Umurnya 24th, sudah bekerja, dan masih menjalani kuliah dalam kesibukannya bekerja.

Aku sudah menceritakan tentang dia dari 2 tahun lalu, "Inikah Calon Suami Anakku" tanggal 7 Oktober 2015, dan beberapa tulisan lainnya dalam blog aku, dan masih dengan orang yang sama, dia kemarin menyampaikan niatnya untuk melamar Aisyah.

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak gadisnya, anak gadis satu satunya akan dipersunting dengan jejaka terbaik, yang baik hati, kaya raya, setia, sayang anak istri, sayang orang tua dan mertua, tampan, sholeh, berbhakti, tidak akan menyakiti, dan masih banyak sederet harapan orang tua terhadap calon menantunya. Itu manusiawi.

Wahai orang tua yang memiliki anak gadis, sadarkah kalian, bahwa untuk mendapatkan calon menantu "idaman" seperti itu, artinya juga kalian harus mempersiapkan dan memiliki anak gadis yang sempurna? Yang cantik lahir bathin, sholehah, tidak matere, sayang suami dan anak-anak, bukan cuma pintar berdandan dan berbelanja barang mahal untuk gaya, tapi juga pandai mengatur keuangan keluarga, pandai memasak, mengurusi anak dan rumah tangga, sekaligus mampu membantu suaminya, menjadi pendamping yang setia dan baik bagi sang suami kelak sukses atau gagal? Yang mampu menjadikan suaminya kelak menjadi pribadi terbaik dalam hidupnya, bukan hanya menuntut dan meninggalkan saat sang suami terpuruk.

Apakah kalian sudah memberikan contoh menjadi pasangan yang sempurna bagi anak gadis kalian? Menjadi istri dan ibu teladan, menjadi suami dan ayah teladan, saling menghormati antara suami istri apapun prahara yang terjadi dalam rumah tangga kalian? Bukan hanya menjadi mandor bagi anak-anak kalian, menyuruh belajar, menyuruh ini itu, melarang ini itu? Hingga mereka tumbuh dengan percaya diri dan mengerti tanggung jawab, merasa aman dan disayangi, dan bisa tumbuh menjadi pribadi yang sempurna, luar dalam?

Hm.....rasanya memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kita bukanlah ibu/ayah yang sempurna bagi anak anak kita, bukanlah istri/suami yang sempurna, bukanlah anak yang sempurna bagi orang tua kita, bukan......hingga rasanya terlalu "sombong" apabila kita menuntut anak gadis kita untuk mencari pendamping hidup yang sempurna "di mata kita".

Tentunya kami yakin, bahwa kami memiliki anak gadis yang luar biasa, yang cantik, yang pintar, yang dewasa dan mandiri, yang hebat, yang baik, yang bertanggung jawab, yang jujur, dan semua hal yang memang kami banggakan, itulah sebabnya kami pun, harus memberikan kepercayaan pada pilihan hatinya.

Kembali ke kejadian kemarin, aku cerita sedikit ya mengenai anak ini. Namanya Tias Arifiandi Nugraha, 24 tahun, ibunya orang Kuningan Jawa Barat dan ayahnya orang Lombok, suku sasak tepatnya. Lahir dan besar di Jakarta, dari keluarga sederhana. Saat ini dia adalah anggota Gegana Polda Metro DKI Jakarta, bagian dari kepolisian RI.

Punya apa dia "berani" melamar anak kami? Dia punya kepercayaan diri yang baik, dia punya pekerjaan tetap, punya masa depan baik, dia baik, bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Dia menyayangi Aisyah luar biasa, bersedia untuk kadang mengorbankan tidurnya (karena waktu tugasnya yang memang berbeda dengan karyawan biasa), untuk Aisyah. Bukan hanya waktu tidurnya, namun banyak hal yang sudah kami lihat dan saksikan selama 3 th ini, bahwa sayangnya tulus untuk Aisyah.

Sekarang, memang dia belum punya rumah, belum punya mobil, tapi kami percaya bahwa kelak mereka berdua akan bisa memiliki apapun yang mereka inginkan, karena dia tipe pekerja keras dan jujur, begitupun Aisyah.

Aisyah, anak kami, sudah meyakini bahwa dia adalah seseorang yang akan menjadi pendamping hidupnya.  Itu yang penting, keyakinan mereka berdua satu sama lain, karena pada akhirnya, mereka berdua yang akan menjalani rumah tangga.

Kami, sebagai orang tua, tentunya percaya dengan pilihan anak kami, setelah melihat dan mengenalnya selama 3th, kami juga percaya bahwa dia akan membahagiakan Aisyah, akan bisa menjadi pasangan yang baik buat Aisyah, akan bisa menjadi imam yang baik buat Aisyah dan menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab.

Memang, rencana pernikahan masih akan dilangsungkan dalam 1-2 tahun ke depan, menunggu Aisyah menyelesaikan kuliahnya, namun kami sangat menghargai keseriusannya untuk berkomitmen dengan Aisyah.  Walaupun ada yang mengatakan bahwa lamaran sebaiknya dilakukan dekat-dekat menjelang hari pernikahan, namun mereka berdua punya pertimbangan lain, dan tentunya kami akan mendukung apabila memang baik bagi keduanya.

Walaupun sudah akan bertunangan nanti dalam 2 minggu ke depan, seperti yang Yoga pesankan buat Tias kemarin, bahwa pertunangan ini tidak merubah status sampai terjadi pernikahan nanti, masih tidak ada ikatan secara agama dan hukum, tentunya harus tetap bisa menjaga diri, tetap seperti selama ini sudah dilakukan untuk saling menjaga kesucian, saling mendukung/mensupport untuk kebaikan, sampai pada waktunya nanti terjadi pernikahan.

Semoga Tias adalah jodoh yang baik buat anak kami, Aisyah, dan semoga mereka berdua menjadi pasangan terus, hanya satu, sampai seterusnya. Amin



Comments

  1. Acia cia cia bang ,gmn kabar ?

    Gusti anaknya Rais samsat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng