I.N.T.E.G.R.I.T.A.S

Integritas diterjemahkan dari Wikipedia bahasa inggris adalah kualitas bersikap jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat, atau kejujuran moral.  Ini adalah pilihan pribadi untuk memiliki standar yang konsisten sebagai pribadi.  Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau keakuratan tindakan seseorang.

Saya pernah mendengar dari seseorang, yang mendefinisikan integritas sebagai melakukan sesuatu yang benar (atau nilai yang dianggap benar), tanpa ada pengawasan dan saat dirinya sedang sendiri.

Mama almarhumah adalah teladan integritas terhebat yang saya pelajari dan bagaimana Mama menanamkan nilai itu kepada saya dan adik saya, sehingga rasanya tidak ber-integritas dirasakan sebagai manusia yang tidak memiliki harga diri, rendah....

Mama mengatakan, apabila kata-kata yang keluar dari mulut kita tidak bisa dipercaya, maka kamu akan menjadi orang yang tidak dipercaya, dan tidak ada hal baik yang terjadi kepada orang yang tidak bisa dipercaya.

Mama mengatakan bahwa rejeki hanya datang kepada orang yang dapat dipercaya.  Mama mengatakan bahwa kebohongan hanya akan membawa kepada kebohongan lain dan seterusnya sehingga kita tidak lagi bisa menjadi diri kita sendiri.

Saya (dan adik saya) besar dengan pengertian bahwa nilai integritas adalah suatu nilai yang memang seharusnya dimiliki oleh kita sebagai manusia, karena tanpa integritas, maka kita hanyalah "a looser".

Saya sangat memandang tinggi kejujuran, sepahit apapun, kejujuran adalah yang utama, dalam berhubungan, terutama dengan orang-orang terdekat yang kita sayangi.  Tanpa kejujuran, hubungan yang dibangun tidaklah mungkin kokoh, akan mudah runtuh.

Saya bisa mengerti mengapa orang berbohong, atau tidak mengatakan yang sebenarnya, tetapi bagi saya, tidak ada hubungan cukup berharga untuk dipertahankan tanpa kejujuran.

Saya memberikan toleransi yang sangat besar kepada orang-orang di sekitar saya untuk memiliki ruang untuk melakukan kesalahan, memiliki ruang untuk berekspresi, memiliki ruang untuk melakukan apapun yang mereka inginkan dengan tanggung jawab, memiliki ruang untuk mencoba hal apapun yang mereka ingin coba, asalkan didasari dengan tanggung jawab dan kejujuran.

Bahkan bila misalnya anakku meresa "tidak ingin mengatakan/menjawab pertanyaanku", dia hanya akan mengatakan "Maaf Bu, aku gamau menjawab", dan saya menghargai itu.

Berbohong, bukan pilihan. Karena saat mulai berbohong atau tidak mengatakan yang sebenarnya, maka menurut saya, dia tidak menghargai dirinya sendiri dan tidak menghargai saya.

Saya katakan kepada suami saya, apabila suatu saat dia merasa tertarik kepada wanita lain, tolong bilang kepada saya.  Saya tidak akan marah, dan kita bisa berdiskusi langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan dengan hal itu, mungkin saja saya bersedia berbagi, mungkin saja saya tidak bersedia berbagi dan mengambil langkah lain. Intinya jujur dan kita akan cari jalan keluar bersama.

Namun apabila dia berbohong, menjalin hubungan dengan wanita lain tanpa sepengetahuan saya, dan saya menemukan/mencurigai dan terbukti benar, maka tidak akan ada pembicaraan apapun, kita pisah dan selesai. Adios Amigos. Selesai. And I mean it, and he knows that I will do it.

Dulu, suami saya boleh kok main-main ke tempat hiburan, ditemani wanita penghibur, asal bertanggung jawab dan mengerti batasan yang sudah kita sepakati bersama.  Se-toleransi itu saya, karena saya tidak mau dibohongi.  Sekarang juga boleh aja....tapi udah males katanya.... haha....

Setinggi itu nilai integritas bagi saya, maka saya pun harus memberi ruang kepada orang-orang di sekitar saya untuk memiliki ruang "kesalahan", agar jujur adalah satu satunya pilihan untuk dapat menjalin hubungan yang kuat.

Dan dengan dasar itu, beberapa kali saya ditelpon wanita lain bahkan minta dijadikan istri ke-dua, saya tidak marah, saya katakan "Itu terserah suami saya, kalau dia mau, silakan saja".

Saya diajarkan untuk tidak melihat manusia/orang lain dari kekayaannya, dari jabatannya, dari agamanya, dari latar belakangnya, karena setiap manusia punya rejeki yang berbeda beda.  Ada yang dilahirkan kaya, atau miskin, dilahirkan berambut keriting, atau lurus, dan sebagainya. Tidak masalah.

Tetapi menjadi manusia yang berintegritas atau tidak, adalah pilihannya, dan tanggung jawabnya. Boleh aja menjadi orang yang suka berbohong, atau tidak bisa dipercaya omongannya, tapi bukan yang akan berada di dalam lingkungan kehidupan saya.....mohon maaf.

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng