Sang Seniman

Ada beberapa jenis suami

Ada tipe Karyawan
Yang bekerja dari pagi hingga petang, bahkan sampai malam hari
Yang bangun di pagi hari, minum kopi, baca koran sambil memakai dasi terburu-buru
Yang setiap minggu paling malas diajak nemenin sang istri belanja
Yang setiap akhir bulan mengajak keluarganya jalan-jalan setelah gajian
Yang setiap tahun mengajak keluarga pulang kampung saat Lebaran

Ada tipe Pengusaha
Yang bekerja 24/7, bahkan tidak mengenal hari libur
Tidak ada sabtu, minggu atau tanggal merah, setiap waktu adalah bekerja
Yang saat proyek meledak beli rumah baru beli mobil baru
Yang saat bangkrut jual rumah jual mobil
Yang nyaris tidak punya waktu untuk keluarganya
Dan selalu alasannya, "aku lakukan ini untuk keluarga"

Ada tipe Abdi Negara
Yang hidupnya dimiliki oleh negara
Yang waktunya dimiliki oleh negara
Yang keluarganya juga jadi ikut dimiliki negara
Namun dirinya dan keluarganya dijamin oleh negara

Ada tipe Gak Jelas
Yang seringan tidak bekerja dan mudah keluar dari pekerjaannya
Yang kebanyakan nongkrong gak jelas ketimbang berproduktif
Yang kalau kesenggol dikit maunya ngajak berantem
Yang jarinya penuh dengan batu akik....mungkin

Ada tipe Seniman
Yang maunya tidak ada aturan dan tidak suka tekanan
Yang mau tidur sengantuknya dan mau makan ya selapernya
Yang walaupun sudah beruban rambutnya, rasanya selalu muda
Yang paling benci yang namanya schedule

Nah......suamiku adalah tipe terakhir, Sang Seniman
Dia memang kadang suka gak jelas, tapi toleransi dan kesabarannya seluas lautan
Dia memang kadang ada rejeki kadang tidak, tapi dia bersedia mengorbankan segalanya bagi keluarganya
Dia memang kadang ngeselin (banyak ngeselin tepatnya), namun cinta dan kesetiannya yang tulus meluluhkanku
Di dalam kepalanya musik selalu mengalun, saat ditumpahkannya melalui gitar, keyboard ataupun saxophone, hatiku sejuk mendengarnya
Hati-hati kalau dengar dia bernyanyi, meleleh rasanya, seperti para ibu-ibu komplek yang "nge-fans" abis

Dia punya banyak kekurangan, tapi bukankah kita semua punya banyak kekurangan?
Bukankah hanya kebaikan-Nya lah yang menutupi kekurangan kita dan menyelamatkan muka kita?
Dia tidak romantis (kecele deh cewek-cewek yang mikir setiap seniman pasti romantis), namun tidak pernah sekalipun dia kasar kepada keluarganya
Dia sepertinya santai selalu, kadang terasa chu-x, tetapi akankah aku lebih bahagia memiliki suami yang penuh aturan dan sangat demanding?
Dia membolehkan aku untuk punya banyak teman, punya banyak kelompok dan mengaktualisasikan diri dimanapun
Dia mendukung apapun keputusanku, and always on my back, salah atau benar, dibelanya
Dia percaya dimanapun aku berada dan dengan siapapun aku bersama
Dia menyayangi anak-anak dengan caranya, mereka adalah love of his life

Aku tidak mengerti konsep "jodoh"
Yang aku mengerti adalah, saat kita sudah memilih, maka mempertahankan dengan segala pengorbanan adalah kewajiban
Selama dia masih mau menjadi suamiku dan aku masih mau menjadi istrinya, apa yang bisa memisahkan?
Uang? Hutang? Wanita lain? Lelaki lain? Mertua? Bosan?

Bagaimana dengan konsep "bersyukur"?
Bagaimana kalau kita bersyukur atas apa yang kita miliki?

Let me tell you......
Menjadi pasangan suami dan istri adalah unik
Setiap pasangan punya cara masing-masing untuk menjalani kehidupan bersuami dan beristri
Apa yang ada di dalam suatu hubungan suami istri, hanya mereka berdua yang tau (dan Dia tentunya)
Yuk.......sayangi suami kita
Hormati suami kita
Tempatkan mereka di tempat seharusnya mereka berada, menjadi Imam bagi keluarganya
Dan insya allah........Allah akan menyayangi kita.......Amin.......

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng