Pilih Aku atau Dia




Cheating on a good person is like throwing away a diamond and picking up rock.

Menyelingkuhi orang baik itu seperti membuang berlian demi mengambil batu.


Selingkuh.... duh sebuah kata yang menyebalkan untuk didengar.

Selingkuh itu bukan selalu berkaitan dengan ciuman, sentuhan, godaan, atau bahkan melakukan hubungan tidak halal. Bila kamu menghapus percakapan chat agar tidak dilihat pasanganmu, maka itu sudah terjadi perselingkuhan. Perselingkuhan dimulai dengan menyembunyikan dan membohongi.

Berselingkuh itu pilihan, bukan kesalahan. Kesalahan itu bila mengerjakan soal ujian dan lupa jawabannya. Kesalahan itu adalah saat pasangan dimintakan membelikan indomie goreng, malah dibelikan indomie rebus rasa kari. Itu kesalahan.

Banyak mungkin pendapat yang mengatakan bahwa "wajarlah" berselingkuh dari istri atau suami, kalau "hanya" jalan-jalan dan "tidak ngapa-ngapain". Aku setuju kok ada kewajaran apabila berjalan-jalan dengan teman lawan jenis, dengan catatan diketahui dan diijinkan pasangan. Bahkan tidak ada masalah apabila sang pasangan ingin ikut serta. Namun pada saat "jalan-jalan" dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari pasangan, perselingkuhan sudah terjadi.

Setiap pasangan memiliki keunikan. Hanya pasangan itu yang paling mengetahui satu sama lain, dan hanya pasangan itu yang bisa melakukan kesepakatan atas hubungan mereka. Bukan orang lain, bukan orang tua, apalagi tetangga.

Ada pasangan yang bersepakat untuk "open relationship", yaitu masing-masing mengijinkan pasangannya untuk memiliki hubungan asmara dengan orang lain. Bahkan ada komunitasnya. Apabila pasangan itu bersepakat dan keduanya setuju, maka tidak terjadi perselingkuhan.

Memang dalam berpasangan, membutuhkan tingkat kedewasaan yang setara antara suami dan istri. Apabila tidak setara, bisa terjadi perbedaan persepsi. Bahkan apabila sudah dikomunikasikanpun masih bisa terjadi salah persepsi atas suatu hal, salah satunya definisi selingkuh. Bisa juga dibuat perjanjian pra-nikah, agar persepsi nya dapat disamakan dan tertulis, disepakati kedua pihak.

Aku mendidik diriku dan anak-anakku untuk tidak pernah mengatakan: "Pilih aku atau dia?" apabila pasangan berselingkuh. Itu bukan pertanyaan, itu cerminan kelemahan diri. Aku berprinsip untuk mengatakan "Aku tidak akan memilihmu", saat sudah ada yang lain. Bahkan apabila "hanya jalan-jalan". Tidak perlu drama kumbara sampai terjadi kehebohan bagaimana. 

Cukup katakan "Bye my love, you have chosen to cheat, then now I am choosing not to be with you". Karena "Aku manusia berharga yang akan memilih pasangan yang menghargaiku".

Yang bisa kita kontrol adalah pilihan tindakan yang kita lakukan. Kita tidak bisa mengkontrol pilihan tindakan orang lain. Maka selalulah menjadi manusia yang memiliki kontrol atas pilihan hidupnya.

Sepertinya mudah ya menulis atau mengatakannya. Prakteknya sangatlah tidak mudah... Ferguso! 

Terlalu banyak hal indah dalam kehidupan ini yang bisa kita raih.

Pilihan tindakan kita di masa lalu yang membuat kita berada dalam keadaan di masa kini. Pilihan kita di masa kini, akan menentukan dimana kita berada di masa depan.

Pilihan untuk melakukan perselingkuhan, artinya sudah siap kehilangan. Bila tidak ingin kehilangan, carilah pasangan yang siap diselingkuhi.

Tetap terapkan prokes 7M ya.

  1. Menggunakan masker
  2. Menjaga jarak
  3. Mencuci tangan
  4. Menghindari kerumunan
  5. Membatasi mobilitas
  6. Melakukan vaksinasi
  7. Minum susu





Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng