Oh Kang Kopid.......

Sudah 1 bulan ini aku WFH (Work From Home), dan juga karyawan-karyawan lain yang memungkinkan untuk WFH. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sudah diberlakukan di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Bekasi, Tanggerang, total 10 kota/kabupaten sampai saat ini).

Virus Covid-19, yang sebelumnya dikatakan virus corona, menjadi wabah dunia sejak akhir tahun kemarin, dimulai dari kota Wuhan di Tiongkok, yang langsung melakukan lockdown selama 76 hari sampai 8 April 2020 dan hingga kini masih melakukan prosedur pembatasan kegiatan. Dan kini sudah menyebar ke seluruh dunia.

Sampai hari ini, hampir 2juta orang di dunia terkonfirmasi positif dan 123rb meninggal di 213 negara, dan di Indonesia sudah lebih dari 5rb orang terkonfirmasi positif dan hampir 500 orang meninggal. Sungguh wabah yang mengerikan.

Selain berita-berita menyedihkan tentang banyaknya korban virus ini, kurangnya tenaga medis, pembelian bahan makanan berlebihan dari yang berpunya, dan kurangnya rejeki dari yang mencari rejeki harian, ditolaknya pemakaman para korban, dan banyak lagi, muncul juga berita berita menyejukkan dan menyemangati.

Seperti banyaknya warga yang saweran untuk membantu penyediaan alat-alat kesehatan, membantu membagikan konsumsi bagi warga yang terdampak, pemerintah Indonesia yang melakukan banyak insentif untuk mengurangi beban rakyat, membuat rumah-rumah sakit darurat, membagikan donasi-donasi, aksi-aksi heroik para tenaga medis dan aparat yang mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan dirinya. Dan bahkan berita dari IMF kemarin di Jakarta Post, bahwa di kuartal 1 2020 ini, diprediksi Indonesia menjadi sedikit dari negara yang masih bisa positif pertumbuhan ekonominya, di antara banyak negara-negara maju yang justru mengalami pertumbuhan negatif, atau resesi. Dan masyarakat sangat-sangat lebih sadar terhadap pentingnya kebersihan dan perilaku sehat. Alhamdulillah.

Koin, memiliki 2 sisi, seperti juga kehidupan ini dan apapun yang terjadi dalam hidup kita, selalu memiliki 2 sisi, aku percaya itu. Ada hal-hal yang bisa kita kontrol, namun ada juga hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, seperti wabah Covid-19 ini, sungguh di luar kekuasaan manusia, bahkan semua ilmu pengetahuan manusia, tak kuasa mencegah ini, hanya bisa melakukan tindakan-tindakan untuk meminimalisir akibatnya. Dan memfokuskan pikiran kita pada hal-hal yang bisa kita kontrol akan bisa mengurangi stress.

Aku, Alhamdulillah, masih waras, masih hepi, masih sehat dan masih memiliki makanan di meja untuk keluarga. Hanya perlu sedikit adaptasi, yang tadinya kerja di kantor setiap hari, menjadi kerja di rumah, tetap kerja (lebih sibuk malah rasanya), tetap setiap hari, jam 9-5 disiplin, kadang sampai malam kalau memang dibutuhkan. Yang tadinya tinggal sendirian senin-jumat di kost-an, menjadi tinggal di rumah bersama keluarga, sehingga bisa sekalian mengurusi rumah dan keluarga secara langsung. Yang tadinya di rumah hanya sabtu-minggu, kini hanya keluar rumah 2 minggu sekali untuk belanja dan suntik vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dengan menjalankan semua prosedur yang sudah dianjurkan. 


Yang tadinya hanya bisa makan bersama keluarga 1 atau 2 minggu sekali, sekarang bisa setiap hari. Yang tadinya dandan setiap hari, 5 hari seminggu, menjadi dandan sekedarnya 1x seminggu saat video call, selebihnya polosan, pakai kaos dan celana santai di rumah. Yang tadinya untuk olah raga kebanyakan niatnya, mikirin maunya, kadang bisa dipaksakan renang atau bersepeda seminggu sekali, sama aja sekarang tetap kebanyakan mikirnya dibandingkan realisasinya..... wkwkwk.

Minggu depan sudah masuk bulan puasa, dan rasanya tidak ada yang terlalu berubah buatku dan keluarga, kecuali jadwal makannya diganti setelah magrib dan menjelang subuh, enaknya saat jam 12 siang jam istirahat bisa rebahan di kasur :-).

Lebaran bulan depan, yang diperkirakan wabah ini masih akan berlangsung, akan menjadi sangat sederhana, tidak beli baju lebaran, tidak beli kue-kue, tidak kemana-mana, tidak pulang kampung (eh memang ga punya kampung juga), hanya di rumah bersama keluarga tercinta......merayakan kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh, tanpa glamour hura hura dan segala budaya, yang ternyata bila kita pikirkan lebih dalam, kebanyakan pamernya, dibandingkan esensi Idul Fitri itu sendiri. Ah.... sepertinya ini memang cara-Nya untuk mengajarkan kita, manusia yang katanya sudah modern, untuk bisa melihat dan merasakan apa yang benar benar penting dalam hidup kita.

Ya Allah ya Robbi yang Maha Memiliki.....
Berikan kami pikiran yang terang, tenang dan kekuatan untuk mengatasi dan menghadapi Kang Kopid ini,
Berikan kami kemampuan untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun, bahkan apabila rasanya semua himpitan ini terasa menyesakkan...
Berikan kami ke-ikhlasan untuk mencari makna yang lebih dalam dan pandangan yang lebih luas untuk memahami pesan-Mu....

Dan bila Kau berkenan Ya Allah...... saat manusia-manusia milik-Mu sudah bisa melepaskan sombong mereka, selesaikan lah wabah ini, dan berikan kami hati yang lebih bersyukur untuk menjalani kehidupan lebih baik....

Amin ya Robbal Alamin.....

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dasar Wanadri, Mau Bikin Anakku jadi Apa?

Skinhead

beng-beng