September 25, 2008 - What a Night!
Semalam aku cuma tidur 2 jam, padahal beberapa malam
sebelumnya pun tidak cukup tidurku.
Dalam beberapa
hari terakhir, aku dan suami dalam proses mencapai titik keseimbangan baru
dalam kualitas hubungan kita. Banyak sekali yang telah kita capai sampai
semalam. Aku melihat suamiku seperti memiliki kekuatan baru untuk
mencapai tujuan tujuan bersama yang selama ini belum kita upayakan secara
maksimal.
Dia (yang aku
tau sangat tidak mudah, dari ego seorang laki laki) mengakui kekurangan
kekurangan dirinya, dengan gentle, dan mengidentifikasi dengan tepat masalah
masalah yang kita hadapi selama ini, persis seperti yang selama ini aku
pikirkan. Dia mengupas habis kelemahan kelemahan dan kelebihan kelebihan
diriku dan dirinya, dengan pembahasan yang begitu comprehensif dan bisa
kuterima (buat wanita selogis aku, hal itu tidaklah mudah).
Dia mengulas
pola hubungan yang telah kita lalui selama 13 th pernikahan kita, lengkap
dengan referensi dari banyak hal yang sering aku bicarakan (dari segi
psikologi, dan lainnya), dan bagaimana ke depannya kita bisa meningkatkannya
dan menjadikan kebersamaan kita adalah hal penting yang harus terus kita
perjuangkan bersama.
Plus, kupasan
kupasan ayat ayat (Al Qur’an) yang menjadi referensi, yang memang bisa
menerangkan dan menjelaskan permasalahan yang kita hadapi.
te o be deh,
aku kagum sekaligus makin menghormati dia. Selama Ramadhan ini memang dia
banyak menghabiskan waktu untuk bertafakur, merenung dan membaca tafsir tafsir
Al Qur’an.
Buat seseorang
se”pendiam” suamiku, bicara berjam jam semalam (dan beberapa malam sebelumnya),
dengan mata yang berbinar binar, dalam pembicaraan yang dalam adalah “hal
mewah” yang jarang sekali aku dapatkan, membuat aku yang cerewet ini kadang
speechless dan hanya mampu mengangguk angguk menyetujui.
Ada 1 hal
memang yang cukup mengagetkan, bahwa dia melakukan sesuatu “kesalahan” di th
1999-2000.
Syok dong
aku……di satu sisi aku menghargai kejujurannya, karena mengakui itu setelah 8 th
berlalu, dimana dia juga sangat bisa untuk memutuskan untuk mengubur peristiwa
itu dalam dalam tanpa pernah aku ketahui pun sangat bisa. Memang di masa
masa itu, ada kegentingan dalam hubungan kita, namun hal itu tidak pernah aku
ketahui sebelumnya. Bahwa ternyata memang “laki laki itu pintar
menyembunyikan”, itu baru “terakui” semalam. Di
sisi lain…….duh…..nyesek lah yaw?
Dengan tenang aku menanyakan beberapa hal yang
ingin aku ketahui, apa yang dia rasakan, apa yang dia pelajari, dan
sebagainya, dia jawab dengan jujur. Sebagian pertanyaan yang ingin aku
tanyakan, tetapi kemudian aku batalkan menanyakannya, karena aku “tidak
membutuhkan jawabannya”.
Wow!
What a night!
Semalam, kita mencapai titik keseimbangan baru dalam
hubungan kita. Satu dua level
meningkat dari yang selama ini telah kita capai. Aku bersyukur, tidak
semua wanita seberuntung aku bisa merasakan kenikmatan ini dalam Ramadhan kali
ini. Mungkin ini bentuk “keberkahan” yang diberikan pada aku dan suami? Alhamdulillah.
Allah tidak
akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi kapasitas orang tersebut dalam
mengatasinya.
Dan saat kita
menjalaninya dengan ikhlas, mengatasi persoalan dengan berfikir dan memutuskan
yang terbaik, dan pasrah menerima dengan tawakal, itulah saat keimanan kita
naik kelas, amin……..
Terima kasih
ya Allah. Kau Akhirkan Ramadhan ini dengan Kau Tunjukkan Hidayah
pada kami………
Mohon maaf lahir bathin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Comments
Post a Comment