November 2, 2008 - Teduhnya Persahabatan
Sukabumi
“na…na….na….” kudengar suara hp-ku berdering, saat sedang
mendengarkan Ua sedang memberikan materi dalam pengajian keluarga besar suami
di sukabumi. Kuintip, “Haras Sma6″, hm…ada apa ya? kuberanjak keluar dan
kuangkat.
“Yud, udah liat milis sama facebook?”
“Belum, kenapa?”
“HbH kita sukses, banyak yang muji tuh…”
“Alhamdulillah ya Ras, padahal prediksi awal kita paling 50
orang lebih kayak waktu di Zinc, ternyata nyampe 120 orang lebih, sampe
tempatnya crowded dan panas gitu. Duh, pada protes gak ya kepanasan,
penuh dan acaranya gak jelas. Ohya, sorry banget ya loe akhirnya nombok,
padahal gue pikir kita bisa pas, soalnya banyak yang udah ngelebihin juga”
“Gak lah, gak ada yang protes kali, lagian soal itu kan gue
udah bilang….santai aja, kalo memang udah gitu ya gapapa, yang penting acaranya
sukses, Alhamdulillah….”
“Oke deh Ras, gue lagi ngaji di sukabumi nih, pengajian
keluarga, besok ngobrol lagi ya?”
“Kok di sukabumi?”
“Lah…..kan mertua gue orang sukabumi, tiap bulan ada
pengajian keluarga, sekalian silaturahmi sama mertua, ua, bibi, paman, sepupu
dan keponakan dari suami.”
“Oke deh, Wassalamualaikum”
“Waalaikum salam”
Sambil mendengarkan para ua dan sepupu sharing masalah
keluarga, dan siraman rohani mengenai pentingnya silaturahmi dan bersyukur,
pikiranku melayang ke jumat malam 31 Oktober 08 di Pisa Cafe Mahakam,
dalam acara Halal Bihalal Alumni SMA 6 Angkatan 89.
Alhamdulillah, yang dateng banyak, sepertinya kebanyakan
senang, dan walaupun Haras dan Edwin mengeluarkan cukup banyak untuk nutup,
tetapi Insya Allah mereka ikhlas, dan temen temen semua baik dan ingin
membantu, dan semoga kebaikan mereka dibalas dengan lebih banyak kebaikan oleh
Allah, bathinku……
Aku teringat ucapan suamiku, “Kenapa sih kamu kok seneng
repot? Gak dimana-mana, kalo kamu udah seneng, bisa all out, padahal kan lebih
enak kalo jadi tamu aja, dateng tinggal seneng-seneng, gak usah repot”
“Aku gak merasa repot kok, Ay, kan cuma cerewet di milis dan
sedikit repot langsung di hari H-nya aja, gak ada yang terkorbankan kan?
Toh…Ayah juga udah ngasih ijin untuk ku untuk punya waktu sendiri untuk having
fun sama temen-temen, seperti juga sebaliknya, dan waktunya juga sudah
ter-schedule, jadi gapapa kan?”
Begitulah……
Sedikitpun aku merasa tidak ada yang direpotkan dengan acara
ketemuan temen temen alumni 6 jumat kemarin itu, justru aku yang merasa
berhutang pada teman teman, dan aku bersyukur berada di antara teman teman yang
baik.
Bahwa, keberadaan ku di antara teman teman baik, adalah
bukan untuk mereka, tetapi untuk diriku sendiri, aku membutuhkan teman teman
baik yang melengkapi hidupku.
Aku merasa bahwa teman teman baik, yang berteman “tanpa
alasan”, tidak mudah didapat dalam lingkungan ku dan umurku yang sekarang,
dimana kadang “berteman” karena ada keuntungan, berteman karena cari muka,
berteman karena ingin mendapatkan sesuatu, berteman karena cari aman, berteman karena
cari sekutu untuk bermusuhan dengan yang lain, berteman karena sesuatu alasan….
Berteman, hanya berteman, tidak perduli mobilnya apa, tidak
perduli rumahnya dimana, tidak perduli orang tuanya sekaya apa, tidak perduli
cakep ato tampang pas-pasan, hanya aku temui di masa masa sekolah, saat
SMP, SMA dan kuliah….
Tentu aku punya teman teman baik dari berbagai komunitas
baik, tetapi entah kenapa, chemistrynya beda, “gue loe”nya beda aja…..
Oleh karenanya, menjaga pertemanan, persahabatan dengan
teman teman sekolah, seperti merawat pohon cherry di muka rumahku, kadang
disiram, kadang dipupuki, walaupun tidak harus kupandangi setiap hari, tetapi
aku tau dia ada…..memberikan keteduhan di hatiku…..
Terima kasih teman teman, telah menjadi sahabat baik dalam
hidupku, melengkapi hidupku.
Comments
Post a Comment